
RUANGPOJOK.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Cianjur, terpilih sebagai salah satu rumah sakit pelaksana Program Internship Dokter Indonesia (PIDI) di tahun 2025.

Program ini wajib diikuti dokter lulusan baru sebelum terjun ke lapangan dan nantinya juga dapat melanjutkan pendidikan spesialis.
Pendamping Program Internship Dokter Indonesia (PIDI) RSUD Cimacan, dr. Shelly Silvia Bintang, mengatakan pekan pertama internship diisi dengan orientasi, mencakup pengenalan rumah sakit, pembuatan absensi, kredensial, keselamatan pasien, serta prosedur operasional standar (SOP).
“Mereka harus mengenal wahana RSUD Cimacan seperti apa, karena tidak hanya berasal dari Cianjur, tapi juga dari luar seperti Sulawesi, Kebumen, Bekasi, dan Jakarta. Selain itu, mereka juga diperkenalkan dengan budaya Cianjur,” ujarnya via seluler, Selasa, 3 Juni 2025.
Menurutnya, Sebanyak 16 dokter umum mengikuti program ini selama setahun.
Setelah orientasi, mereka akan menjalani pelatihan dan evaluasi sebelum memperoleh rekomendasi dan izin praktik dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
dr. Shelly menambahkan, peserta akan dibimbing dokter spesialis selama internship.
“Mereka harus mencari kasus untuk menguji kematangan klinis, kemudian melaporkannya kepada dokter spesialis yang membimbing,” katanya.
Peserta juga menjalani evaluasi berkala selama setahun. Hasil kerja mereka dilaporkan ke Kemenkes sebagai penilaian akhir.
“Setelah satu tahun, jika target terpenuhi, Kemenkes akan mengeluarkan surat rekomendasi dan izin praktik,” tambahnya.
Program ini sepenuhnya didanai Kemenkes, termasuk tunjangan hidup peserta.
“Mereka tidak dikenakan biaya, bahkan mendapat tunjangan hidup yang dibayarkan langsung oleh Kemenkes,” jelas dr. Shelly.
Dari 16 peserta, sembilan di antaranya berasal dari Cianjur. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur berharap dokter-dokter tersebut kelak mengabdi di daerah ini.
“Meski begitu, kami juga membuka peluang bagi dokter dari luar untuk berkontribusi di Cianjur,” tutup dr. Shelly.