
Foto : Atap Ruang Laboratorium SMPN 3 Tanggeung Ambruk.
Cianjur.ruangpojok.com – Atap ruang laboratorium di SMPN 3 Tanggeung ambruk pada Jumat (25 Oktober 2024) siang.
Meski tidak ada korban jiwa karena aktivitas belajar telah selesai, insiden ini memunculkan kekhawatiran akan kondisi bangunan sekolah.
Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur segera mengambil langkah penanganan agar perbaikan dapat dilaksanakan di tahun 2025.
Kepala Sekolah SMPN 3 Tanggeung, Ernawati, mengungkapkan bahwa informasi mengenai kejadian tersebut diterimanya dari penjaga sekolah setelah tidak ada lagi kegiatan belajar-mengajar.
“Ada informasi dari pihak korsel, diteruskan ke penjaga sekolah, dan akhirnya sampai ke saya bahwa atap laboratorium ambruk,” ujar Ernawati kepada RuangPojok.com melalui WhatsApp pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Ernawati menambahkan bahwa beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini karena saat itu kegiatan belajar sudah selesai sebelum tengah hari.
“Kejadian sekitar pukul 12.30 WIB, atap bangunan tiba-tiba ambruk. Namun, detail penyebabnya, apakah dari kayu atau material lain, belum saya ketahui karena saya baru enam bulan bertugas di sini. Saat itu ruangan sedang kosong,” jelasnya.
Ia berharap agar perbaikan dapat segera dilakukan sehingga fasilitas laboratorium kembali dapat dimanfaatkan oleh siswa.
“Kami sudah berdiskusi dengan pihak Dinas Pendidikan, dan perbaikan dijadwalkan untuk tahun 2025 agar bisa segera digunakan kembali,” tuturnya.
Sementara, Kepala Seksi Kelembagaan, Sarpras, dan Data, Disdikpora Cianjur, Ipan Sopandi, mengatakan saat ini sedang meninjau langsung lokasi bersama tim konsultan, ke lokasi.
“Saya saat ini saya di lokasi ambruknya bangunan smpn 3 tanggeung, bersama konsultan teknik sipil mengecek penyebab robohnya bangunan tersebut,” kata ipan.
Selanjutnya, menurut ipan, kerusakan bangunan kemungkinan dari faktor cuaca bisa juga berpengaruh, karena genting yang berat, menyebabkan atap roboh.
“Kerusakan atap kemungkinan dipicu oleh beban genting yang berat, ditambah kondisi cuaca yang tidak mendukung di wilayah selatan,” ujar Ipan.
Ia menegaskan bahwa pihak sekolah harus segera membersihkan puing-puing di sekitar area yang terdampak demi keamanan siswa dan melaporkannya ke Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD).
“Kami sudah instruksikan untuk segera menurunkan puing-puing dan membersihkan area. Selanjutnya, pihak sekolah harus melaporkan kejadian ambruknya ruangan ke bagian aset DPKAD,” jelasnya.
Adapun terkait rencana perbaikan, Ipan mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengupayakan agar perbaikan dapat dilakukan pada 2025.
“Dari hasil pemeriksaan kerusakan, kami berharap ada kesempatan untuk mulai perbaikan di awal tahun depan,” tutup Ipan