RUANGPOJOK.COM – Pertamina bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk membahas langkah penanganan dan tanggung jawab atas insiden kebakaran truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Jebrod, Kecamatan Cilaku, Sabtu malam, 1 November 2025.

Perwakilan Pertamina Patra Niaga bersama Sekretaris Daerah, Satpol PP, dan Damkar Cianjur menghadiri pertemuan di Rumah Makan Teh Sari, Jalan Bypass, pada Minggu, 2 November 2025.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Ahmad Rifa’i Azhari, menyampaikan bahwa Pertamina telah menyatakan kesiapannya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh dampak kejadian, baik korban luka maupun kerugian materiil warga.
“Pasca kebakaran truk tangki, Pertamina siap bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh dampak, termasuk korban dan kerugian harta benda,” kata Ahmad Rifa’i, Minggu, 2 November 2025.
Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Hari Purnomo, menyampaikan permohonan maaf atas musibah tersebut.
Ia juga mengapresiasi dukungan dari Pemkab Cianjur, tim Damkar, dan kepolisian yang telah sigap menangani kebakaran.
“Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas musibah ini. Terima kasih atas kerja sama pemerintah daerah dan tim gabungan yang cepat mengevakuasi serta memadamkan api,” ujar Hari.
Pertamina, kata dia, berkomitmen menuntaskan seluruh penanganan dampak insiden. Satu korban luka bakar sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) di Jakarta untuk mendapat perawatan intensif.
Selain evakuasi korban, Pertamina juga bekerja sama dengan Pemkab Cianjur untuk mendata kerugian warga. Data tersebut akan menjadi dasar pemberian kompensasi agar tepat sasaran dan sesuai kondisi lapangan.
“Kami akan memastikan seluruh kerugian warga terdata dengan benar sehingga proses kompensasi berjalan cepat dan transparan,” ujar Hari.
Hari menjelaskan, tim investigasi Pertamina masih memeriksa penyebab pasti kecelakaan, termasuk kondisi kendaraan dan pengemudi.
Ia menegaskan seluruh armada tangki telah melewati serangkaian prosedur keselamatan ketat, mulai dari uji tekanan tangki setiap enam bulan, inspeksi harian, hingga pemeriksaan kesehatan sopir sebelum bertugas.
“Prosedur keamanan sudah kami jalankan, tapi kami menunggu hasil investigasi untuk memastikan penyebab pasti,” katanya.
Dalam kecelakaan tersebut, truk tangki membawa sekitar 8.000 liter Pertamax dan 16.000 liter Pertalite dengan tujuan distribusi ke wilayah Sukabumi.
Meski terjadi ledakan, Pertamina memastikan pasokan BBM di wilayah Cianjur dan sekitarnya tetap aman.
Oleh karena itu, Ia mengatakan Proses distribusi bahan bakar berjalan normal karena pasokan dialihkan sementara dari depo terdekat.
“Pertamina memastikan pasokan BBM untuk wilayah Cianjur tidak terganggu pasca insiden ini,” tutup Hari Purnomo.
								
																						
																						
																						
																						
																						
																						
