RUANGPOJOK.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur berencana menggelar razia terhadap siswa sekolah yang kedapatan bolos saat jam pelajaran bersama leading sektor pendidikan guna mencegah kenakalan remaja, Jumat, 14 Maret 2025.
Plt Kepala Satpol PP dan Damkar Cianjur, Djoko Purnomo, mengungkapkan bahwa razia ini bertujuan untuk mengantisipasi kenakalan remaja yang semakin marak.
“Selain razia PNS seperti kemarin yang kita lakukan, kami juga akan melakukan razia terhadap siswa yang bolos sekolah. Ini sebagai langkah antisipasi terhadap kenakalan remaja seperti penyalahgunaan minuman keras, pergaulan bebas di kos-kosan, serta pelanggaran ketertiban lainnya,” ujarnya.
Djoko menekankan bahwa peran orang tua sangat penting dalam mengawasi anak-anak mereka. Ia mencontohkan dirinya sendiri yang selalu mengecek keberadaan anaknya setelah jam sekolah.
“Sebagai orang tua, kita harus peduli. Misalnya, saya selalu menelepon anak saya setelah jam pulang sekolah untuk memastikan keberadaannya. Jangan sampai mereka terindikasi sudah pulang sekolah tetapi justru masih berada di luar tanpa pengawasan,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa jika jumlah siswa yang bolos semakin banyak dan mulai menimbulkan keresahan, pihaknya akan menggandeng Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) serta sektor terkait untuk mencari solusi yang lebih efektif.
“Kami tidak hanya menegakkan perda dan ketertiban, tetapi juga ingin berkolaborasi dengan sektor pendidikan agar ada program pencegahan yang lebih komprehensif,” tambahnya.
Terpisah Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Helmi Halimudin, menyatakan dukungannya terhadap razia siswa yang bolos sekolah, terutama jika hal itu bertujuan untuk mencegah kenakalan remaja.
“Saya mendukung razia saat jam pelajaran, terutama jika ada indikasi siswa melakukan kenakalan atau tindakan yang merugikan,” ujarnya.
Menurut Helmi, razia seperti ini dapat membatasi ruang gerak remaja dalam melakukan tindakan negatif.
“Dengan adanya razia, mereka akan berpikir dua kali sebelum bolos sekolah karena takut terkena razia,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dari berbagai pihak agar remaja di Kabupaten Cianjur dapat terkontrol dengan baik.
“Upaya ini membutuhkan dukungan semua pihak. Kenakalan remaja bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga orang tua, pemerintah, dan masyarakat,” pungkasnya. (RZ)
