RUANGPOJOK.COM – Pembahasan anggaran 2026 Kabupaten Cianjur tersendat akibat ketidakselarasan antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD.

Rapat yang berlangsung sejak tanggal 11 – 14 Agustus, belum mencapai kesepakatan, dengan skorsing berulang untuk penyempurnaan dokumen per dinas.

Proses pembahasan tahun ini berbeda dari biasanya, dengan pengkajian lebih detail tiap pos anggaran.

Lusi Hasfiati, Asisten Administrasi Umum Setda Cianjur, mengakui masih ada ketidakcocokan dokumen antardinas.

“Rapat akan dilanjutkan hingga semua selaras,” ujarnya.

Ketua DPRD Cianjur, Mety Triantika, menegaskan pihaknya tak ingin sekadar
“ketuk palu beres”, melainkan memastikan anggaran terfokus pada sektor prioritas, seperti pariwisata dan pertanian untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kita bedah satu per satu. Jika jawaban TAPD belum memuaskan, kami beri waktu pelengkapan data. Makanya rapat ini lebih lama,” kata Mety kepada Ruangpojok.com, Kamis, 14 Agustus 2025

Pemerintah Daerah Cianjur menargetkan peningkatan PAD melalui 9 prioritas nasional, termasuk ketahanan pangan dan infrastruktur.

Mety mencontohkan pembangunan irigasi pertanian dan fasilitas wisata sebagai investasi jangka panjang.

“Kalau anggaran tersebar tanpa fokus, PAD tidak naik, malah berisiko membebani pajak masyarakat,” tegasnya.

Rapat direncanakan berlanjut pekan depan dengan agenda penyelarasan dokumen.

DPRD akan mengingatkan TAPD jika ditemukan penyimpangan dari mandat prioritas nasional.