
RUANGPOJOK.COM – Bupati Cianjur dr. Muhamad Wahyu Ferdian dengan bergegas mengunjungi siswa MAN 1 Cianjur yang diduga keracunan makanan dari program MBG di IGD RSUD Cianjur.
Selanjutnya, ia bersama Kapolres Cianjur berkomunikasi dengan sejumlah siswa yang mengalami pusing, mual, muntah, lemas, dan dehidrasi.
Tak hanya itu, mereka juga berdialog dengan orang tua siswa untuk mengidentifikasi penyebab keracunan.

Menurut dugaan sementara, siswa keracunan setelah menyantap menu MBG, termasuk ayam suwir yang berbau tidak normal.
“Kami sangat sedih dan kaget mendengar banyak siswa MAN 1 Cianjur masuk IGD karena diduga keracunan makanan dari program MBG. Kami akan memastikan pelayanan terbaik untuk mereka,” ujar Bupati Cianjur pada Senin malam, 21 April 2025.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan kepada media bahwa RSUD Cianjur menangani para korban secara intensif.
Akan tetapi, pihaknya belum bisa memastikan jumlah total korban karena siswa terus berdatangan.
“Saat ini beberapa siswa mengalami gejala seperti mual, muntah, dan diare. Insyaallah semua akan tertangani dengan baik. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis dan uji laboratorium untuk memastikan sumber keracunan ini,” tambahnya.
Selain itu, Bupati memerintahkan seluruh tenaga medis di puskesmas Cianjur untuk memantau kondisi siswa MAN 1 Cianjur, terutama yang tinggal dekat puskesmas, dan mendata semua korban.
Di sisi lain, Camat Cianjur, Tomtom Gani Gardiat, mengkritik keras SPPG Limbangansari karena menggunakan tempat makan tidak sesuai standar baku. Pasalnya, SPPG ini menyediakan makanan MBG untuk MAN 1 Cianjur.
“Mereka seharusnya menggunakan ompreng yang memenuhi standar pengemasan, seperti stainless steel atau plastik yang aman. Namun, ada pelanggaran dalam hal ini,” tegas Camat Tom Tom.
Adapun, program MBG di Kecamatan Cianjur disalurkan melalui dua titik lokasi, SPPG Desa Limbangansari dan SPPG Desa Nagrak.
Sebagai langkah konkret, Camat Cianjur menginstruksikan ambulans desa dan kelurahan untuk siaga 24 jam.
Ia juga memastikan puskesmas di wilayahnya siap melayani korban dugaan keracunan makanan.
“Sesuai instruksi Pak Bupati, semua ambulans desa dan kelurahan harus standby untuk mengantisipasi jika ada siswa MAN 1 Cianjur yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut,” tutupnya.