RUANGPOJOK.COM – Aksi unjuk rasa Aliansi Indonesia Waras (AIW) di depan Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, Selasa, 2 Agustus 2025, berakhir damai.

Tiga tuntutan utama massa aksi disetujui dan ditandatangani oleh pimpinan dewan.

Demonstrasi yang digelar Aliansi Indonesia Waras (AIW) di Cianjur berjalan kondusif, berbeda dengan aksi serupa di sejumlah daerah yang berujung kericuhan.

Aksi ini menyuarakan tiga tuntutan: pengesahan UU perampasan aset koruptor, penolakan kenaikan tunjangan dewan, dan pembebasan massa aksi yang ditangkap secara tidak adil.

Koordinator Lapangan AIW, Regi Muharam, menyatakan ketiga tuntutan itu diterima sepenuhnya oleh pimpinan DPRD.

“Alhamdulillah, tiga tuntutan kami diterima dan disetujui. Mereka menandatangani surat petisi kami. Hari ini kami buktikan bahwa Cianjur kondusif, aman, dan damai,” ujar Regi di lokasi aksi.

Ia menegaskan kericuhan dalam aksi sebelumnya bukan berasal dari massa Cianjur.

“Kami mengutuk keras kejadian anarkis Sabtu kemarin. Itu bukan dilakukan orang Cianjur. Kami ingin menunjukkan aktivis di sini bersatu dalam musyawarah,” tambahnya.

Regi juga menyoroti dua partai, Demokrat dan PKS, yang belum menandatangani petisi dengan alasan masih dalam perjalanan. AIW memberi waktu 1×24 jam.

“Jika tidak, berarti mereka tidak setuju dengan tuntutan rakyat,” tegas Regi.

Massa aksi sengaja dibatasi hanya 100 orang dari rencana 200 untuk menjaga kesehatan dan keamanan.

Wakil Ketua III DPRD Cianjur, Lepi Ali Firmansyah, secara resmi memohon maaf atas nama dewan karena dinilai belum maksimal menjalankan amanat.

“Kami sadar belum sepenuhnya mampu. Semoga ke depan bisa memperbaiki kinerja,” ucapnya.

Lepi menegaskan seluruh aspirasi akan menjadi bahan evaluasi. Ia berkomitmen memperjuangkan tiga tuntutan AIW. Langkah konkret yang akan diambil adalah memangkas belanja DPRD yang tidak prioritas.

“Belanja DPRD akan diarahkan agar benar-benar menyentuh kepentingan rakyat. Itu komitmen kami,” tutup Lepi.