
RUANGPOJOK.COM – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Cianjur menggelar Konferensi Pemilihan Ketua ke-23 di Hotel Bukit Indah, 20-21 Juni 2025.
Dihari pertama, Bupati Cianjur, Muhamad Wahyu Ferdian, membuka acara tersebut didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Ruhli Solehudin, serta Ketua PGRI 2020-2025, Sukirman.
Pada hari kedua, Ketua PGRI Jawa Barat, Ahmad Juhana, menghadiri sekaligus melantik pengurus PGRI Cianjur terpilih periode 2025-2030. Yusup Riyadi menang telak dengan perolehan 493 suara, mengalahkan H. Jumati yang meraih 334 suara.
Yusup Riyadi resmi menjabat sebagai Ketua PGRI Cianjur 2025-2030, didampingi Wakil Ketua I Jarwoto, Wakil Ketua II Aripin, Wakil Ketua III Sutarko, dan Sekretaris Umum Ayi Nasrudin.
Ahmad Juhana menekankan pentingnya solidaritas pascakonferensi.
“Perbedaan pilihan wajar dalam organisasi. Ke depan, kita harus bersatu. Pengurus terpilih ini sah dan dilantik secara resmi,” kata Ahmad, saat ditemui ruangpojok.com, Sabtu, 21 Juni 2025.
Ia juga menyoroti tantangan besar di Jawa Barat, terutama terkait perlindungan dan kesejahteraan guru, baik honorer, PPPK, maupun ASN.
“PGRI harus memperjuangkan aspirasi guru. Kami mendorong pemerintah segera menerbitkan UU Perlindungan Guru,” tegasnya.
Sementara itu, Yusup Riyadi berkomitmen memperjuangkan hak-hak guru, meningkatkan profesionalisme, serta kesejahteraan dan perlindungan hukum.
“Kami sudah menyusun program konkret untuk lima tahun ke depan,” jelasnya.
Ia juga berencana bersinergi dengan Disdikpora meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Cianjur, yang saat ini terendah se-Jawa Barat.
Selain itu, PGRI akan memperjuangkan kesetaraan hak bagi semua guru, tanpa diskriminasi status.
“Mereka sama bekerja sebagai guru, pjnya hak sama, jumlah jam yang sama, mengapa harus dibeda-bedakan?” tandasnya.