
RUANGPOJOK.COM – Umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak 2025 di Vihara Bhumi Pharsija, Kabupaten Cianjur, dengan meriah dan penuh khidmat pada Senin, 12 Mei 2025.

Mereka melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan sejak awal pekan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Waisak 2569 Buddhis.
Umat menggelar kegiatan utama puncak Waisak pada malam hari dengan berbagai aktivitas yang mencerminkan makna suci hari besar ini.
Pembina umat Phasika Pandita di Vihara Bhumi Pharsija, Suntari, menjelaskan bahwa Waisak diperingati untuk mengenang tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha, yaitu kelahiran Pangeran Siddharta, pencapaian pencerahan oleh Pertapa Gautama, dan wafatnya Sang Buddha atau Parinibbana.
“Dalam perayaan Waisak tahun ini, kami mengadakan berbagai kegiatan, seperti pencurahan air wangi di ruang bayi Sudiarta. Selain itu, ada kebaktian pagi, perayaan bersama wanita Buddhis dan muda-mudi vihara, hingga kegiatan Gelanggang Anak Indonesia,” ujar Suntari.
Umat menyambut detik-detik Waisak pada malam hari melalui meditasi, pembacaan paritta, renungan, serta pujian-pujian Buddhis.
Kegiatan umat akan terus berlangsung hingga Jumat, 16 Mei 2025, termasuk mengunjungi para lansia di Wisma Kasih sebagai bagian dari kegiatan sosial.
Suntari menambahkan bahwa makna Waisak yang terpenting adalah refleksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
“Dalam menyambut hari suci ini, umat juga melaksanakan Pekan Dharma dan menjalani delapan sila Buddhis, yang merupakan bentuk puasa secara spiritual,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa puasa dalam ajaran Buddha tidak hanya berarti menahan lapar, tetapi juga menahan diri dari perilaku buruk, menjaga ucapan, serta mengendalikan pikiran.
“Ini adalah latihan batin untuk menjadi lebih sadar dan welas asih,” tambahnya.