Cianjur.ruangpojok.com – Komunitas Bagong Mogok bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada korban longsor di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Cianjur, pada Selasa, 25 November 2024.
Adapun bantuan yang disalurkan berupa matras, tenda, terpal, sembako, makanan anak, dan perlengkapan P3K untuk membantu ratusan keluarga korban bencana.
Akibat Pergeseran tanah ini, ratusan rumah rusak dan memaksa puluhan keluarga mengungsi ke tenda pengungsian yang aman.
Sesuai data yang diperoleh, sebanyak 151 rumah terdampak, terdiri dari 32 rumah rusak berat, 61 rusak sedang, dan 58 rusak ringan. Bencana ini memengaruhi 466 jiwa, sementara 28 kepala keluarga mengungsi ke Kampung Bobojong.
Kepala Desa Waringinsari, Nadir, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan komunitas tersebut.
“Terima kasih banyak kepada Bagong Mogok atas bantuannya. Ini sangat luar biasa. Semoga kebaikan ini mendapat balasan dari Allah,” ujar Nadir.
Ia juga menjelaskan, bahwa bantuan dari PMI, BPBD, Dinas Sosial, dan RAPI pun telah diterima dan akan disalurkan ke masyarakat.
“Kami akan menyalurkan bantuan besok setelah sosialisasi agar tepat sasaran,” tambahnya.
Nadir mengimbau, bagi para donatur yang ingin memberikan bantuan kepada korban pergeseran tanah untuk menggunakan jalur Warung Awi Kadupandak menuju Waringinsari.
“Dan kami menghimbau kepada para donatur Silakan bisa melalui jalan Kecamatan Kadupandak Warung Awi agar lebih cepat sampai,” ujarnya.
Ketua Umum Bagong Mogok, Purn. AKBP Hilman, mengatakan, bahwa aksi kemanusiaan ini adalah bagian dari agenda rutin komunitas mereka.
“Kami selalu berusaha hadir untuk membantu masyarakat yang sedang kesulitan. Banyak keluarga mengungsi akibat bencana ini, dan kami ingin meringankan beban mereka,” jelas Hilman.
Anggota DPRD Cianjur Fraksi PKB, sekaligus Wakil Ketua Komisi D, Gopar Hendra Gunawan, mengapresiasi aksi komunitas Bagong Mogok. Ia mengingatkan pentingnya solidaritas antarsesama.
“Kita sebagai makhluk sosial harus saling membantu. Jangan kalah dengan hewan. Mari bahu-membahu membantu mereka yang membutuhkan. Hal ini sejalan dengan slogan Bagong Mogok, Satekah Polah Ngabela Nu Susah,” ungkapnya.