Cianjur.ruangpojok.com – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur berencana mengadakan razia handphone terhadap guru dan siswa. Langkah ini bertujuan mencegah penyalahgunaan perangkat tersebut, terutama terkait judi online dan narkotika, yang menjadi perhatian serius saat ini.
Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengimbau seluruh sekolah di bawah naungan Disdikpora. Razia ini difokuskan untuk mengurangi keterlibatan siswa dan guru dalam aktivitas yang melanggar aturan, seperti judi online dan penyalahgunaan narkoba.
“Kami sudah melaporkan rencana ini kepada Bupati dan akan segera mengeluarkan surat edaran. Imbauan ini tidak hanya berlaku untuk sekolah di bawah Disdikpora, tetapi juga mencakup semua instansi pendidikan di Kabupaten Cianjur,” ujar Ruhli saat ditemui ruangpojok.com di kantor Disdikpora Cianjur, Senin, 18 November 2024.
Sebagai langkah awal, Ruhli mengatakan bahwa, Disdikpora tengah menyusun surat edaran yang akan disebarkan sebelum razia dilakukan dan sosialisasi terkait aturan penggunaan alat komunikasi di sekolah akan diberikan terlebih dahulu agar kegiatan razia berjalan sesuai kode etik.
“Pemahaman terhadap kode etik penting untuk disampaikan sebelum pelaksanaan razia,” tambahnya.
Menurut Ruhli, penggunaan handphone di sekolah menjadi perhatian utama. Ia berharap surat edaran ini dapat membantu sekolah lebih tegas dalam mengatur penggunaan perangkat tersebut karena Disdikpora melihat dampak negatif judi online mulai merambah ke lingkungan pendidikan, sehingga perlu langkah konkret untuk mengatasinya.
“Semua pihak harus bekerja sama agar lingkungan pendidikan terhindar dari hal-hal negatif, termasuk judi online,” tegasnya.
Maka dari itu, ruhli mengatakan, razia akan dilakukan secara mendadak, dengan lokasi sekolah yang dirahasiakan. Pihaknya berharap langkah ini dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif, Selain itu, guru diharapkan dapat menjadi teladan untuk mencegah perilaku yang tidak sesuai di sekolah.
“Kami ingin memastikan sekolah menjadi tempat yang bersih dari aktivitas negatif. Peran tenaga pendidik sangat penting dalam meminimalisir dampak buruk di lingkungan pendidikan,” tutup Ruhli.