
RUANGPOJOK.COM – Pemerintah Kabupaten Cianjur membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Premanisme secara resmi melalui apel di halaman Pendopo Cianjur pada Kamis, 27 Maret 2025.
Pembentukan Satgas tersebut atas dasar Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat Nomor 300 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 24 Maret 2025.

Satgas melibatkan kepolisian, TNI, Kejaksaan, Satpol PP, dan berbagai dinas terkait untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, khususnya dalam mendukung investasi di Kabupaten Cianjur.
Bupati Cianjur, dr. Muhamad Wahyu Ferdian, menjelaskan bahwa langkah ini mengimplementasikan arahan Gubernur Jawa Barat guna menjaga stabilitas ekonomi daerah.
“Jawa Barat memiliki potensi besar, termasuk Cianjur. Kami tidak akan membiarkan aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) menghambat investasi atau memaksa investor pindah ke provinsi lain. Hal ini sangat merugikan daerah,” kata Bupati Wahyu.
Ia menegaskan bahwa Pemkab Cianjur berkomitmen memberantas premanisme secara tegas sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Pemerintah memastikan lingkungan masyarakat dan perusahaan terlindungi dari tindakan ilegal.
Bupati Wahyu mengapresiasi kolaborasi cepat antara pemerintah daerah dan pihak terkait dalam mempersiapkan Satgas.
“Dengan koordinasi yang baik, kami merampungkan persiapan Satgas hanya dalam satu hingga dua hari,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Cianjur, Heri Suparjo, mengungkapkan bahwa Gubernur Jawa Barat langsung menginstruksikan pembentukan Satgas kepada seluruh kepala daerah di provinsi tersebut.
“Satgas ini bertugas menjaga iklim investasi dan melindungi perusahaan dari tekanan yang merugikan,” jelas Heri.
Satgas juga mencegah aksi pemaksaan seperti permintaan tunjangan hari raya (THR) secara tidak sah. Selain itu, pemerintah menjalankan program sosialisasi, rehabilitasi, dan promosi untuk menekan angka premanisme.
Pemkab Cianjur terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memastikan efektivitas Satgas dalam menjaga keamanan dan stabilitas investasi di wilayah tersebut.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang aman serta meningkatkan kepercayaan investor terhadap Kabupaten Cianjur,” tutup Heri.