RUANGPOJOK.COM – Proyek jaringan air bersih senilai Rp3,2 miliar milik PDAM Tirtamukti Cianjur untuk perumahan subsidi di Kecamatan Pacet kini disorot Sapma Pemuda Pancasila (PP) Cianjur.
Proyek yang digadang-gadang akan menyediakan air bersih bagi warga berpenghasilan rendah itu justru diduga menjadi bancakan.
Kabid OK Sapma PP Cianjur, Buana Faghfirly, mengatakan, di lapangan, pipa-pipa belum tersambung, sebagian lokasi pekerjaan terbengkalai, sementara dana sudah cair seluruhnya. Sejumlah item pekerjaan bahkan disebut fiktif.
“Proyek ini mangkrak, tapi uangnya habis. Ada dugaan kuat penyimpangan dalam pelaksanaan,” ujar Kamis, 24 Oktober 2025.
Buana menilai manajemen PDAM Tirtamukti gagal menjalankan tanggung jawabnya.
Ia mendesak direksi, terutama direktur utama, untuk terbuka soal penggunaan dana hibah tersebut.
“Mereka harus menjelaskan secara jujur kepada publik. Jangan ada yang ditutup-tutupi,” katanya.
Sapma Pemuda Pancasila, lanjut Buana, akan mengawal kasus ini hingga ke aparat penegak hukum.
Jika tak ada langkah tegas dari pemerintah daerah, pihaknya mengancam akan turun ke jalan menuntut pertanggungjawaban publik.
“Kami tidak akan tinggal diam. Jika kasus ini terus dibiarkan, kami pastikan akan aksi besar-besaran dan mendesak aparat hukum turun tangan,” ujarnya.
Ia menduga perusahaan pelat merah itu bukan sekadar lalai, melainkan telah menjadi ladang praktik korupsi bersama.
Karena itu, pihaknya mendesak Bupati Cianjur segera mencopot jajaran direksi PDAM yang diduga terlibat dan meminta aparat hukum memeriksa aliran dana proyek.
“Langkah itu penting untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana hibah daerah. Kami juga akan membawa kasus ini ke penegak hukum di Jakarta agar diusut sampai ke akar-akarnya,” tegas Buana.
