Cianjur.ruangpojok.com – Pasangan calon (paslon) BHSI menggelar jumpa pers terkait hasil Quick Count dan menyoroti dugaan kecurangan dalam Pilkada 2024. Menurut mereka, dugaan tersebut berdampak pada selisih tipis hasil hitung cepat sementara.
Dalam kegiatan tersebut, Tim BHSI memaparkan dilayar proyemtor data quick count yang menunjukkan Herman Ibang meraih 42,93 persen suara, Wahyu-Ramzi 39,77 persen, dan Deden-Neneng Efa 17,29 persen.
Hasil ini didapat dari lembaga survei Indikator yang telah menyelesaikan penghitungan sebesar 75 persen. Acara tersebut berlangsung di posko kemenangan BHSI, Jalan Abdullah Bin Nuh, pada Rabu, 27 November 2024, pukul 17.14 WIB.
Herman Suherman, calon bupati nomor urut 1, menyatakan bahwa hasil exit poll awal menunjukkan keunggulan yang signifikan, dan hasil quick count pun sejalan dengan exit poll, dengan raihan suara sekitar 43 persen.
“Hasil exit poll pertama menunjukkan kita menang dengan selisih yang jauh. Begitu juga dengan hasil quick count dari Indikator, yang hampir sama dengan exit poll, yaitu sekitar 43 persen,” kata Herman.
Namun, Herman mengungkapkan adanya dugaan kecurangan di sejumlah tempat. Untuk itu, tim pengamanan suara paslon BHSI sudah bergerak memantau langsung di setiap TPS di kecamatan dan desa.
“Kami menemukan indikasi kecurangan, sehingga petugas kami sudah bergerak ke kecamatan-kecamatan. Intinya, kita harus tetap waspada dan tidak lengah,” tegasnya.
Herman tetap optimistis meskipun selisih suara tipis. Ia yakin bahwa kemenangan BHSI hanya tinggal menunggu pengesahan hasil.
“Jaga dan kawal TPS masing-masing. Alhamdulillah, walaupun tipis, kita tetap unggul,” pungkas Herman.