
RUANGPOJOK.COM – RSUD Sayang Cianjur mulai menyiapkan langkah strategis menghadapi penerapan program Universal Health Coverage (UHC) yang dicanangkan Bupati.
Rumah sakit menjamin seluruh pasien, termasuk yang belum memiliki BPJS, tetap mendapat pelayanan.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sayang Cianjur, dr. Yusman Faisal, mengatakan program UHC menjadi prioritas sesuai arahan bupati.
“Alhamdulillah Cianjur sudah masuk prioritas UHC. Dengan adanya program ini, semua pelayanan harus terjamin,” ujar Yusman, Jumat, 26 September 2025.
Sebagai rumah sakit rujukan utama di Kabupaten Cianjur, kata Yusman, RSUD Sayang memastikan kesiapan layanan, terutama dari sisi administrasi.
Pasien tanpa BPJS akan didaftarkan melalui segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) daerah.
“Mekanisme ini ditargetkan selesai maksimal dalam tiga hari: satu hari di rumah sakit, satu hari di Dinkes, dan satu hari di BPJS,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, rumah sakit menyiapkan penambahan tenaga kesehatan dan membuka layanan poli paralel. Misalnya, poli anak yang biasanya satu akan dibuka menjadi dua jika antrean meningkat.
“Kalau bisa satu jam atau dua jam sudah selesai, agar pasien segera mendapat layanan. Intinya jangan sampai masyarakat khawatir karena semua sudah ada solusinya,” kata Yusman.
Selain memperkuat tenaga medis, pihak rumah sakit juga melibatkan humas untuk membantu komunikasi administrasi dengan keluarga pasien.
Langkah ini diambil agar dokter bisa fokus pada pelayanan medis.
Dengan persiapan tersebut, RSUD Sayang optimistis mampu menjalankan program UHC tanpa mengurangi kualitas layanan.
Pemerintah daerah menargetkan seluruh masyarakat Cianjur dapat terjamin akses kesehatan secara merata.