
RUANGPOJOK.COM – Kasus keracunan terhaao165 siswa di Cianjur menelanjangi lemahnya pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) setempat menuding pemerintah abai memastikan keamanan pangan.
Program MBG yang digadang-gadang untuk meningkatkan gizi anak sekolah justru memicu persoalan serius.
Dari 140 dapur MBG di Kabupaten Cianjur, distribusi makanan diduga menjadi sumber keracunan massal.
Ketua Umum HMI Cabang Cianjur, Ridha Nestu Adidarma, menyebut banyak dapur MBG beroperasi tanpa syarat administratif.
“Masih ada yang belum memiliki Sertifikat Penjamah Makanan, Sertifikat Laik Air, Sertifikat Halal, maupun Sertifikat Laik Higiene Sanitasi. Ini berbahaya bagi keselamatan siswa,” kata Ridha, Kamis, 2 Oktober 2025.
Ia menegaskan, pemerintah dan stakeholder terkait harus segera memperketat pengawasan.
“Tanpa evaluasi menyeluruh, program yang seharusnya menyehatkan bisa menjadi bumerang,” ujarnya.
Data pemerintah mencatat lebih dari 450 ribu siswa menjadi penerima manfaat MBG di Cianjur.
HMI memperingatkan, jika pengawasan tidak dibenahi, program gizi gratis ini justru berpotensi merusak kesehatan generasi muda.