Cianjur.ruangpojok.com – Publik Cianjur digemparkan, DL, yang diduga adik dari bupati non aktif saat ini, resmi ditahan dimana sebelumnya berstatus saksi oleh Satreskrim Polres Cianjur terkait kasus penipuan proyek fiktif.
Tak tanggung-tanggung uang muka yang diminta tersangka kepada korban untuk mendapatkan proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga mencapai setengah miliar rupiah.
Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menjelaskan bahwa proses penyelidikan kasus ini telah berlangsung cukup lama, dilakukan berbagai upaya penyidikan, dari pendalaman dokumen, pemeriksaan saksi-saksi, dan pengumpulan alat bukti.
“Kasus ini prosesnya dari tahun 2023 sampai sekarang baru kita tetapkan,” ungkap Tono kepada wartawan di Mapolres Cianjur pada Selasa, 5 Oktober 2024.
Sebelumnya, menurut Tono, tersangka telah dipanggil untuk pemeriksaan sebanyak dua kali, namun mangkir.
“Akhirnya, kami menjemput tersangka di kediamannya untuk selanjutnya diperiksa di Satreskrim Polres Cianjur. Dari status saksi, kini dinaikkan menjadi tersangka.” Ujar tono.
“terhadap yang bersangkutan karena pertimbangan Sesuai dengan pasal 21 KUHP penyidik memiliki alasan subjektif kita lakukan penahanan terkait tersangka tersebut,” tambah Tono.
AKP Tono mengungkapkan kronologis daei kejadian tersebut, dimana tersangka menawarkan pekerjaan konstruksi di Dinas Bina Marga yang berasal dari aspirasi, dengan meminta uang muka sebagai persyaratan administrasi. Namun, apa yang dijanjikan tersangka merupakan proyek fiktif dan korban merugi.
“Tersangka pada tanggal 2 Januari 2018 melakukan setor tunai di bank BNI Cokroaminoto senilai 500 juta ke rekening milik tersangka, menurut keterangan dari pihak bank bahwa uang tersebut sudah masuk ke rekening tersebut. Korban mengalami kerugian mencapai Rp. 500 juta” Paparnya.
Maka dari itu, adapun pasal yang dikenakan untuk tersangka yaitu Pasal 372 dan atau 378 KUHP dengan ancaman pidana empat tahun penjara.
Sementara, Menanggapi pemberitaan miring ini, Bupati Cianjur Non Aktif, mengatakan selama ini dirinya sudah mewanti-wanti kepada seluruh keluarga, jangan masuk pada lingkaran proyek.
“Dari awal yang namanya Bupati, istri Bupati, anak bupati, dan lingkungan Bupati tidak boleh bermain proyek, jangan seperti bupati yang dulu, tanggung sendiri aja.” Ujarnya
Oleh karena itu, herman berharap selain yang terjerat saat ini, semua bersih dari praktek permainan proyek, jual beli mutasi, dan lain sebagainya