
Cianjur.ruangpojok.com – Pergeseran tanah melanda lima kampung di Desa Sinarlaut, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, mengakibatkan kerusakan parah pada rumah-rumah warga dan jalan di sekitar lokasi.
Sebanyak 56 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat aman akibat kejadian tersebut.
Berdasarkan data sementara aparat desa, kampung terdampak meliputi Kampung Babakan Impres (40 KK), Kampung Pinang Jajar (11 KK), Kampung Cipining (3 KK), Kampung Erangkuning (1 KK), dan Kampung Gelarkubang (1 KK).
Samsul Falah (29), warga Kampung Babakan Impres, mengatakan pergeseran tanah pernah terjadi sebelumnya, tetapi dampaknya tidak separah kali ini.
“Malam kejadian, saya mendengar suara patahan dan melihat tanah mulai retak. Saya segera pindah ke warung kayu untuk menghindari bahaya,” ujar Samsul, kepada media ruangpojok.com, Sabtu, 7 Desember 2024.
Meski tidak ada korban jiwa, kerusakan rumah dan jalan memaksa warga mengungsi dan menyelamatkan barang-barang mereka. Samsul berharap pemerintah segera merelokasi warga ke tempat yang lebih aman.
Sementara, Sekretaris Desa Sinarlaut, Rohayat, menyatakan 166 jiwa dari 56 KK kini mengungsi di 14 lokasi, termasuk madrasah. Sebagian keluarga terpaksa berbagi tempat tinggal.
“Kami juga menghadapi kesulitan listrik yang padam selama lima hari karena tujuh tiang roboh, serta sinyal seluler yang hilang,” jelasnya.
Rohayat menambahkan, desa membutuhkan bantuan sembako dan fasilitas medis.
“Kami sangat membutuhkan beras, lauk-pauk, genset, dan ambulans untuk menangani warga yang sakit. Selama ini komunikasi dengan pemerintah terkendala karena harus mencari sinyal di lokasi lain,” katanya.
Mengenai relokasi, Rohayat menyebut pemerintah daerah telah meninjau lokasi bencana.
“Forkopimda bersama Bupati Cianjur telah menyampaikan rencana relokasi dengan tiga pilihan lokasi, yakni Kampung Cimiring, Kampung Cipinding, dan Nagrak,” pungkasnya