
RUANGPOJOK.COM – Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Cianjur telah mengeluarkan hasil uji sampel dari dua lokasi terkait dugaan keracunan makanan yang menimpa siswa MAN 1 Cianjur dan SMPN 1 PGRI Cianjur, dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Lokasi tersebut yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Limbangansari dan lokasi pendistribusian makanan di Sekolah MAN 1 Cianjur berikut SMP 1 PGRI Cianjur.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Yusman Faisal menjelaskan bahwa beberapa item alat makan dari tempat kejadian serta sampel air dari SPPG telah selesai diuji oleh Labkesda Cianjur.
“Labkesda Cianjur sudah mengeluarkan hasilnya. Kami mengambil sampel dari dapur produksi, alat makan berbahan plastik dan stainless steel, serta sampel air dari lokasi SPPG,” kata Yusman kepada RuangPojok.com, Jumat, 25 April 2025.
Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur belum bisa menyampaikan hasil labkesda tersebut kepada wartawan, karena kepolisian yang akan menyampaikan hasilnya.
“Kami belum bisa memberitahukan langsung ke media. Kewenangan ada di Polres,” tambahnya.
Sementara itu, Labkesda Provinsi masih memeriksa beberapa jenis makanan dan muntahan korban keracunan sehingga belum mengeluarkan hasilnya.
“Ada dua bagian yang kami periksa. Pertama, tempat makanan dan sampel air oleh Labkesda kabupaten. Sedangkan makanan dan muntahan masih dalam proses di Labkesda Provinsi,” jelasnya.
Terkait pertanyaan mana alat makan yang higienis untuk program MBG, Yusman mengatakan alat makan stainless steel lebih higienis daripada plastik.
“Standarnya untuk program MBG yaitu stainless karena higienis. Plastik bisa jadi alat makan, tetapi butuh waktu untuk membersihkannya dan menambah biaya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satreskrim Polres Cianjur, Tono Listianto, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu petugas berkompeten untuk menjelaskan hasil Labkesda terkait dugaan keracunan siswa di Cianjur.
“Kita jadwalkan pemeriksaan petugas peneliti lab minggu depan. Hanya mereka yang bisa membaca hasilnya, jadi kita tunggu dulu,” tutupnya.