Cianjur Berpartisipasi dalam Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional.

CIANJUR – Pemkab Cianjur menggelar gerakan pangan murah Serentak nasional, dalam menstabilkan pasokan dan harga pangan serta menyambut hari besar keagamaan nasional (HBKN) Indul Fitri 2024, yang di gelar di Lapangan Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Senin (1/4/2024).

Kegiatan digelar di Lapangan Desa Kademangan, Kecamatan Mande, sejumlah bahan pangan tersedia seperti beras, daging, sayuran dan kebutuhan lain dengan harga yang lebih murah di bawah harga pasar.

“Tadi kami mengikuti rapat teknis dalam rangka menjaga kestabilan harga ketahanan pangan tingkat nasional yang dipimpin oleh Bapanas, Mendagri, dan juga dari Kementerian Pertanian,” kata Bupati Cianjur, Herman Suherman, kepada wartawan.

lanjut Herman mengatakan dengan penjelasan tadi kita mesti waspada ke depan. Karena diprediksi Indonesia akan menghadapi El Nino Gorila tahun 2025.

“Tentunya daerah-daerah seperti Cianjur kita harus menjaga ketahanan pangan. Salah satunya kita membuat pencetakan sawah-sawah baru. Dan juga sawah-sawah yang kering akan ada pemompaan dari sungai, juta sudah coba di Sindangbarang. Ada beberapa hektar di pompa sehingga bisa tiga kali panen untuk beras itu,” ungkap Herman.

Herman melanjutkan, adapun untuk ketahanan pangan ke depan, dirinya sudah memanggil pihak DPMD, di desa ada biaya ketahanan pangan sebesar 20 persen.

“Selama ini dibelikan untuk beli hewan seperti ayam, kambing, sapi. Nah untuk di tahun ini dalam menghadapi El Nino Gorila saya instruksikan untuk beli gabah. Setiap desa anggarannya yang belum dicairkan tahan dulu, rubah untuk beli gabah,” kata dia.

“Tapi gabah, saya sampaikan jangan pelit Katena ini duit pemerintah, ini harus lebih mahal dibandingkan tengkulak. Contoh di tengkulak Rp6 ribu, kita beli Rp6.500,” sambungnya.

Menurut herman nantinya pada saat terjadi El Nino Gorila, di situ ketahanan pangan menipis, maka harga pangan harus terjaga.

“Jadi terbalik, kalau beli dari masyarakat harus mahal, kalau jual harus lebih murah. Insya Allah Kabupaten Cianjur, karena Cianjur ini merupakan lumbung padi nasional ke-3 di Jabar, saya meyakini ketahanan pangan Cianjur sangat terjaga,” katanya.

“Intinya kita harus ada pengendalian. Jangan sampai ada kepala desa yang dibelanjakan diluar itu. Saya yakin Cianjur ke depan masalah krisis ketahanan pangan bisa terantisipasi,” lanjutnya.

Bahkan, Herman menginginkan ke depannya Cianjur dengan krisis ketahanan pangan untung dan bisa bisa menjual pangan seperti beras ke kabupaten/kota lain.

“Sementara kabupaten/kota lain tidak punya tanah seperti di Cianjur. Makannya saya mengajak kepada para pemuda yang belum bekerja ayo bertani. Gabung dengan petani yang dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian,” pungkasnya. *****

Author: webmaster

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *